Jumat, 18 Oktober 2013

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA (KESIMPULAN)

WIDYAWATI
17111393
3KA30
-------------------------------------------------------------
 
Kutipan

Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.
  
Jenis-jenis Kutipan

  1. Kutipan langsung (Direct Quotation)
  2. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)

Fungsi Kutipan
  1. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
  2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
  3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
  4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
  5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
  6. Meningkatkan estetika penulisan.
  7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.

Contoh Kutipan

Demikian pula dalam sebuah dewan perwakilan dimana suatu mayoritas orang harus disogok, tidak ada seorang anggota dewan pun yang memiliki banyak kekuatan tawar-menawar (Rasmusen dan Ramseyer 1994).

Catatan Kaki

Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Secara lengkap, Catatan kaki  adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).
 
TUJUAN CATATAN KAKI
  1. Menyusun Pembuktian
  2. Menyatakan Hutang Budi
  3. Menyatakan Keterangan Tambahan

FUNGSI CATATAN KAKI
  1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).
  2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.
  3. Sebagai keterangan mengenai suatu hal yang dikemukakan dalam karangan ilmiah di halaman tersebut.
  4. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.
Contoh Catatan Kaki

Minat Viktor Frankl terhadap masalah kejiwaan terlihat sejak ia muda sekali. Ia menceritakan bahwa saat berusia 4 tahun sering bertanya-tanya apa artinya kehidupan kalau ia sudah mati? Pikiran itu terus-menerus muncul seakan-akan memaksanya untuk mencari jawaban tuntas.1
 --------------------------------------------------------------------------
1. Lihat “A Brief History of Logotherapy” tulisan Stephen Kalmar sebagai pengantar dari “Analecta frankliana”, kumpulan makalah pada world congress of logotherapy I tahun 1980 yang diterbitkan oleh Institute of Logotherapy, Barceley, California, 1982.
Bibliografi (Daftar Pustaka)

Daftar Pustaka

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata  Biblion yang berarti buku dan Graphein:  yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupadaftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya
  1. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
  2. Judul Buku, termasuk judul  tambahannya.
  3. Data Publikasi: penerbit,tempat terbit, tahun  terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi
  1. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
  2. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutanabjad.
  3. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensikedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengangaris sepanjang 5 atau 7 ketikan.
  4. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
  5. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.

Contoh Daftar Pustaka

Aristotle, The Politics, translated by T.A.Sinclair, Harmonds-Worth, Penguin Books, 1974.

PH. FOOT, Virtues and Vices, Oxford, Basil Blackwell, 1978.

F. Magnis Susanto, Etika Dasar, Yogyakarta, Kanisius, 1987.

Jumat, 04 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia Menjelaskan Teori-Teorinya dan Kaitannya dengan Tujuan yang akan dicapai

WIDYAWATI 
17111393
2KA30      
 
      Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
Materi ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang ragam bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah. Dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan ataupun tulisan. Serta agar mampu menjelaskan secara rinci perbedaan ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah

2.      Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran, bagaimana menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana menggabungkan kata-kata.

Materi ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dan fungsi EYD dan Tanda Baca pada berbagai bentuk tulisan ilmiah dalam konsep tata Baku Bahasa Indonesia

3.      Diksi
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
·         Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
·         Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
·         Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
·         Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Materi ini diharapkan mencapai tujuan agar mampu memilih dan menggunakan makna denotatif dan konotatif,  kata yang bersifat generic, dan makna kata khusus, membedakan pembendaan yang menyatakan sistem, proses dan keadaan, dll.

4.      Kalimat
Pengertian kalimat secara singkat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan. Sedangkan pengertian kalimat menurut linguistik  adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
Bagian-bagian kalimat terdiri atas kata, frase, dan klausa. Ada kalimat yang dibentuk oleh kata, frase dan klausa bergantung pada jenis kalimatnya. Dari jenis maupun pembentukannya, kalimat itu bermacam-macam. Ada kalimat inti, kalimat non inti,kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat mayor, kalimat minor, kalimat verbal, kalimat non verbal, kalimat bebas, dan kalimat terikat.

Materi ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan batasan kalimat atau tuturan yang betul dan efektif, menjelaskan berbagai jenis kesalahan, dan kekurangefektifan kalimat/tuturan dengan baik dan mampu membetulkan kalimat yang kurang efektif

5.      Alinea dan pengembangannya
Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indoensia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latina lenia yang berarti ‘mulai dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan sering kita temukan sebuah paragraf terdiri atas lebih dari lima buah kalimat. Meskipun paragraf terdiri atas beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu yang membicarakan soal lain. Seluruh paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu (Arifin 1988:125). Jadi, paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.

Materi ini dapat bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui batasan alinea, bagian-bagian alinea, memahami fungsi dan kandungan pada bagian-bagian alinea, mengembangkan dan cara pengembangan kalimat menjadi kalimat luas atau kelompok kalimat, kegunaan alinea, macam-macam alinea, cara pengembangan alinea dengan memanfaatkan logika induktif (pengembangan dengan ilustrasi), dan deduktif.

6.      Perencanaan penulisan karangan ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
A. Bagian Pembuka
·         Cover
·         Halaman judul.
·         Halaman pengesahan.
·         Abstraksi
·         Kata pengantar.
·         Daftar isi.
·         Ringkasan isi.
B. Bagian Isi
·         Pendahuluan
ü  Latar belakang masalah.
ü  Perumusan masalah.
ü  Pembahasan/pembatasan masalah.
ü  Tujuan penelitian.
ü  Manfaat penelitian.
·      Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
ü  Pembahasan teori
ü  Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
ü  Pengajuan hipotesis

·         Metodologi penelitian
ü  Waktu dan tempat penelitian.
ü  Metode dan rancangan penelitian
ü  Populasi dan sampel.
ü  Instrumen penelitian.
ü  Pengumpulan data dan analisis data.
·         Hasil Penelitian
ü  Jabaran varibel penelitian.
ü  Hasil penelitian.
ü  Pengajuan hipotesis.
ü  Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
C. Bagian Penutup
·         Daftar pustaka.
·         Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
·         Daftar Tabel
Materi ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pemilihan topik, pembatasan topik, pemilihan judul, menentukan tujuan penulisan, menentukan bahan penulisan, menentukan kerangka karangan dan langkah-langkah penulisan ilmiah. Khususnya untuk mahasiswa jenjang S1, agar dapat menyusun PI dan skripsi dengan baik.

7.      Kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Manfaat Kerangka Karangan
·         Untuk menyusun karangan secara teratur.
·         Mempermudah pembahasan tulisan.
·         Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
·         Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
·         Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
·         Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
·         Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
Contoh
I. Pendahuluan
II. Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia
A. Bukti-Bukti dari Sensus 2000
B. Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995
C. Studi Kasus di Lampung
1. Pengukuran Fertilitas
2. Penyebab Perbedaan fertilitas
a. Retaknya Perkawinan
b. Abstinensi Setelah Melahirkan
c. Perbedaan Fekunditas
III. Kesimpulan

Materi ini bertujuan supaya mahasiswa dapat menyusun dan membuat sistem penulisan kerangka karangan, menyusun karangan secara teratur, tidak membahas gagasan dua kali, dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan.


8.      Kutipan dan catatan kaki
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat seseorang dari seorang pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik terdapat dalam buku, surat kabar, majalah, atau media elektronika.
Fungsinya sebagai bukti atau memperkuat pendapat penulis. Bedanya dengan jiplakan, kalau jiplakan, mengambil pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya sehingga dianggapnya pendapat diri sendiri. Penjiplak sering disebut juga plagiator.
Biasanya kutipan digunakan untuk, mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu, menguraikan suatu rumus atau formula dan mengemukakan pendirian atau pendapat seseorang.
Contoh kutipan:
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3)
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan.

Materi ini bertujuan supaya mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan kutipan, mampu mengutip pendapat, konsep dan hasil penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung, mengutip untuk dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan atau diperkuat dan mengaitkan isi tulisan dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada.

9.      Abstrak dan daftar pustaka
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.

Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang mencantumkan spesifikasi sebuah buku yang meliputi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku tersebut dan informasi lain yang terkait. Daftar pustaka biasanya ditempatkan pada halaman akhir sebuah buku, disusun secara teratur dan berurutan berdasarkan abjad.

Sedangkan fungsi Daftar Pustaka salah satunya untuk memberikan referensi bagi pembaca buku tersebut untuk melakukan kajian ulang atau lanjutan sehubungan dengan tema buku. Juga sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap penulis buku dalam Daftar Pustaka atas karyanya yang sudah mempunyai peranan dalam penulisan buku atau karya tulis. Penyusunan Daftar Pustaka seharusnya mengedepankan asas kemudahan dalam pemakaian Daftar Pustaka.

Contoh:

Biale, David, ed. Cultures of the Jews: A New History. New York: Schocken, 2002.
Bowker, Michael. Fatal Deception: The Untold Story of Asbestos: Why It Is Still Legal and Still Killing Us. N.p.: Rodale, 2003.

Materi ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa mampu membuat contoh penulisan abstraks, mampu menyusun daftar pustaka dengan ketentuan berbagai sumber pustaka sesuai dengan kaidah yang berlaku