Jumat, 02 Desember 2011

#LetterForMyMom



#LetterForMyMom

#DearMama

Aku tahu aku bukanlah anak yang belum bisa dikatakan sebagai anak yang berbakti padamu. Tingkah lakuku sering kali tak mulia di hadapanmu. Sering kali kata-kata kasar kau tangkap di telingamu dari mulutku. Aku tahu aku sungguh berdosa padamu, mama. Entah sudah sebesar apa dosaku ini padamu. Aku hanya bisa menyesal dan berharap padamu bahwa masih ada secercah pengampunan untukku yang hina ini.

Mama, maafkan aku yang semakin dewasa justru semakin membangkang padamu. Ampuni aku, ma. Aku hanya ingin jadi anak yang terbaik dalam hidupmu. Aku hanya ingin jadi anak yang berguna dalam hidupmu. Entah apa yang bisa aku perbuat agar buatmu bahagia. Namun, apapun akan kulakukan untukmu. Meskipun tak ada lagi kebahagiaan dalam hidupku, aku rela mengorbankannya demi kebahagiaanmu.

Mama, maafkan aku yang terkadang selalu rewel dan selalu menuntut banyak padamu. Maafkan sifatku yang ego dan kekanakan ini, ma. Maafkan aku yang selalu banyak maunya. Aku tahu, tak semua yang aku minta, dapat kau kabulkan. Karena ini semua demiku juga. Aku tahu kau sedang kesulitan, namun dalam hatimu kau tetap berusaha agar aku senang. Tapi, apa yang aku lakukan? Justru aku malah semakin serakah dan terus menuntut untuk meminta ini itu tanpa memperdulikan perasaanmu. Sungguh aku tega sekali padamu, ma. Aku memang anak yang tak tahu diri padamu. Aku jarang bersyukur atas apa yang selama ini kau relakan untukku. Aku semakin merasa tak puas atas segalanya. Aku terus memaksa dan memaksa agar semua keinginanku terpenuhi.

Mama, aku tahu ada cinta yang amat besar dalam lubuk hatimu untukku. Sejak ku terlahir dari rahimmu yang suci, aku sudah merasakan begitu dahsyatnya rasa cintamu yang benar-benar tiada tandingannya di dunia. Engkau rela mempertaruhkan nyawamu supaya aku dapat kesempatan untuk hidup di dunia ini. Dan ketika aku terlahir, kau rela menjadi repot akan kehadiranku yang rewel. Yang selalu saja menangis jika apa yang aku ingini tidak terpenuhi. Dengan cinta kasihmu, mama. Kau perjuangkan hidup matimu demi aku. Kau banting tulang dan kuras keringatmu demi anakmu ini, yang hanya berleha-leha bak ratu. Sungguh teganya aku padamu, ma. Yang hanya ingin dilayani olehmu, bak pembantu. Ampuni aku, ma. Aku sungguh tak berguna untukmu.

Lewat surat yang lusuh ini, aku hanya ingin menyampaikan maaf yang tiada batasnya untukmu. Mungkin maaf saja tak cukup bagimu. Namun, aku akan wujudkan semua impianmu. Aku akan buktikan padamu bahwa aku bisa jadi anak yang membanggakanmu. Suatu saat nanti, di masa depan nanti aku akan membuktikannya, ma. Aku akan gapai bintang tertinggi, bahkan di langit ke tujuh pun akan ku raih. Itu semua demimu ma, itulah bentuk balas budiku atas segala pengorbanan cintamu selama ini. Meskipun tetap tidak cukup untukmu, tapi akan aku lakukan hingga akhir hayatku. Aku hanya ingin mengabdi dan berbakti padamu. Aku hanya ingin berkasih padamu. Aku hanya ingin menjadi perawat di hari tuamu. Aku hanya ingin menjadi pelindungmu dari segala ancaman dan marabahaya. Aku hanya ingin menjadi jaminan dalam hidupmu. Aku rela nyawaku hilang demimu..

Mama, aku lihat di balik sudut matamu yang teduh itu, ada surga yang indah. Akankah ku dapati surga itu, ma? Pantaskah aku mendapatkannya? Aku ingin sekali, ma berada di sana bersamamu juga. Aku ingin hidup kekal bersamamu di sana. Aku ingin bahagia bersamamu. Menjadi anak yang berbakti padamu. Boleh ya, ma? Please..
*Big Hug and Kiss for you*


#WithLove
#YourTheBestDaughterForever
@Widyaahw

Statistik Blog Saya ^^ (Agustus-Desember 2011)