WIDYAWATI
17111393
2KA30
Ragam Bahasa
Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa
lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para
penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam
bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan
memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana
pedoman yang ada.
Materi
ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang ragam bahasa
sebagai sarana komunikasi ilmiah. Dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
baik secara lisan ataupun tulisan. Serta agar mampu menjelaskan secara rinci
perbedaan ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah
2.
Ejaan
Ejaan
adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran,
bagaimana menempatkan tanda-tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata,
dan bagaimana menggabungkan kata-kata.
Materi
ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep
dan fungsi EYD dan Tanda Baca pada berbagai bentuk tulisan ilmiah dalam konsep
tata Baku Bahasa Indonesia
3.
Diksi
Diksi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
·
Membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara
atau penulis.
·
Untuk mencapai target komunikasi yang
efektif.
·
Melambangkan gagasan yang di ekspresikan
secara verbal.
·
Membentuk gaya ekspresi gagasan yang
tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau
pembaca.
Materi
ini diharapkan mencapai tujuan agar mampu memilih dan menggunakan makna denotatif
dan konotatif, kata yang bersifat generic,
dan makna kata khusus, membedakan pembendaan yang menyatakan sistem, proses dan
keadaan, dll.
4.
Kalimat
Pengertian
kalimat secara singkat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran
dan perasaan. Sedangkan pengertian kalimat menurut linguistik adalah satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final dan secara aktual ataupun
potensial terdiri atas klausa.
Bagian-bagian
kalimat terdiri atas kata, frase, dan klausa. Ada kalimat yang dibentuk oleh
kata, frase dan klausa bergantung pada jenis kalimatnya. Dari jenis maupun
pembentukannya, kalimat itu bermacam-macam. Ada kalimat inti, kalimat non
inti,kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat mayor, kalimat minor, kalimat
verbal, kalimat non verbal, kalimat bebas, dan kalimat terikat.
Materi
ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa dapat menjelaskan batasan kalimat atau
tuturan yang betul dan efektif, menjelaskan berbagai jenis kesalahan, dan kekurangefektifan
kalimat/tuturan dengan baik dan mampu membetulkan kalimat yang kurang efektif
5.
Alinea dan pengembangannya
Paragraf disebut
juga alinea. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indoensia dari bahasa Inggris paragraph,
sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa
Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latina lenia yang berarti ‘mulai
dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal
dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’
dan grafein yang
berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya paragraf atau alenia tidak
dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang,
tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan menggunakan tanda sebagai ciri
awal paragraf (Sakri 1992:1).
Paragraf adalah
seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Paragraf
merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau
kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua
buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan sering kita
temukan sebuah paragraf terdiri atas lebih dari lima buah kalimat. Meskipun
paragraf terdiri atas beberapa kalimat, tidak satu pun dari kalimat-kalimat itu
yang membicarakan soal lain. Seluruh paragraf memperbincangkan satu masalah
atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu (Arifin 1988:125).
Jadi, paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat
yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
Materi ini dapat
bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui batasan alinea, bagian-bagian alinea,
memahami fungsi dan kandungan pada bagian-bagian alinea, mengembangkan dan cara
pengembangan kalimat menjadi kalimat luas atau kelompok kalimat, kegunaan
alinea, macam-macam alinea, cara pengembangan alinea dengan memanfaatkan logika
induktif (pengembangan dengan ilustrasi), dan deduktif.
6.
Perencanaan penulisan karangan ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris:
scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada
dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,
dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Sistematika Penulisan Karya
Ilmiah
A. Bagian Pembuka
·
Cover
·
Halaman judul.
·
Halaman pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
·
Ringkasan isi.
B.
Bagian Isi
·
Pendahuluan
ü Latar belakang masalah.
ü Perumusan masalah.
ü Pembahasan/pembatasan masalah.
ü Tujuan penelitian.
ü Manfaat penelitian.
·
Kajian
teori atau tinjauan kepustakaan
ü
Pembahasan teori
ü
Kerangka pemikiran dan argumentasi
keilmuan
ü
Pengajuan hipotesis
·
Metodologi penelitian
ü Waktu dan tempat penelitian.
ü Metode dan rancangan penelitian
ü Populasi dan sampel.
ü Instrumen penelitian.
ü Pengumpulan data dan analisis data.
·
Hasil Penelitian
ü
Jabaran varibel penelitian.
ü
Hasil penelitian.
ü
Pengajuan hipotesis.
ü
Diskusi penelitian, mengungkapkan
pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
C. Bagian Penutup
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara lain
instrumen penelitian.
·
Daftar Tabel
Materi
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pemilihan topik,
pembatasan topik, pemilihan judul, menentukan tujuan penulisan, menentukan
bahan penulisan, menentukan kerangka karangan dan langkah-langkah penulisan ilmiah.
Khususnya untuk mahasiswa jenjang S1, agar dapat menyusun PI dan skripsi dengan
baik.
7.
Kerangka karangan
Kerangka
karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat
untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau
tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi
penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam
melanjutkan tulisannya.
Manfaat
Kerangka Karangan
·
Untuk menyusun karangan secara teratur.
·
Mempermudah pembahasan tulisan.
·
Menghindari isi tulisan keluar dari
tujuan awal.
·
Menghindari penggarapan sebuah topik
sampai dua kali atau lebih.
·
Memudahkan penulis mencari materi
tambahan.
·
Menjamin penulis bersifat konseptual,
menyeluruh, dan terarah.
·
Memudahkan penulis mencapai klimaks yang
berbeda-beda.
Contoh
I.
Pendahuluan
II.
Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia
A.
Bukti-Bukti dari Sensus 2000
B.
Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995
C.
Studi Kasus di Lampung
1.
Pengukuran Fertilitas
2.
Penyebab Perbedaan fertilitas
a.
Retaknya Perkawinan
b.
Abstinensi Setelah Melahirkan
c.
Perbedaan Fekunditas
III.
Kesimpulan
Materi
ini bertujuan supaya mahasiswa dapat menyusun dan membuat sistem penulisan
kerangka karangan, menyusun karangan secara teratur, tidak membahas gagasan dua
kali, dapat mencegah penulis keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan.
8.
Kutipan dan catatan kaki
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat seseorang
dari seorang pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik terdapat dalam
buku, surat kabar, majalah, atau media elektronika.
Fungsinya sebagai bukti atau
memperkuat pendapat penulis. Bedanya dengan jiplakan, kalau jiplakan, mengambil
pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya sehingga dianggapnya pendapat diri
sendiri. Penjiplak sering disebut juga plagiator.
Biasanya kutipan digunakan untuk,
mengemukakan definisi atau pengertian istilah atau konsep tertentu, menguraikan
suatu rumus atau formula dan mengemukakan pendirian atau pendapat seseorang.
Contoh kutipan:
Argumentasi pada dasarnya
tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat
penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3)
Catatan kaki adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab
karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan.
Materi ini bertujuan supaya
mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan kutipan, mampu mengutip pendapat, konsep
dan hasil penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung, mengutip untuk
dibahas, ditelaah, dikritik, dipertentangkan atau diperkuat dan mengaitkan isi
tulisan dengan penemuan-penemuan atau teori-teori yang telah ada.
9.
Abstrak dan daftar pustaka
Menurut
American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah
representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk
ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari
suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Daftar
Pustaka adalah sebuah daftar yang mencantumkan spesifikasi sebuah buku yang
meliputi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku tersebut dan informasi
lain yang terkait. Daftar pustaka biasanya ditempatkan pada halaman akhir
sebuah buku, disusun secara teratur dan berurutan berdasarkan abjad.
Sedangkan
fungsi Daftar Pustaka salah satunya untuk memberikan referensi bagi pembaca
buku tersebut untuk melakukan kajian ulang atau lanjutan sehubungan dengan tema
buku. Juga sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap penulis buku
dalam Daftar Pustaka atas karyanya yang sudah mempunyai peranan dalam penulisan
buku atau karya tulis. Penyusunan Daftar Pustaka seharusnya mengedepankan asas
kemudahan dalam pemakaian Daftar Pustaka.
Contoh:
Biale,
David, ed. Cultures of the Jews: A New History. New York: Schocken, 2002.
Bowker,
Michael. Fatal Deception: The Untold Story of Asbestos: Why It Is Still Legal
and Still Killing Us. N.p.: Rodale, 2003.
Materi
ini dapat mencapai tujuan agar mahasiswa mampu membuat contoh penulisan
abstraks, mampu menyusun daftar pustaka dengan ketentuan berbagai sumber
pustaka sesuai dengan kaidah yang berlaku